Kritik Arsitektur: Kritik Rumah Tinggal
Nama : Putri Bagusningtias
NPM : 25316841
Kelas : 4TB02
Mata Kuliah : Kritik Arsitektur
Dosen : Raziq Hasan
Rumah Cibubur, itulah nama yang dipakai oleh orang tua saya untuk menyebut rumah tinggal yang saya tempati saat ini. Rumah Cibubur yang memiliki dua lantai ini terdiri dari garasi, teras depan, ruang tamu, ruang keluarga, dapur yang digabung dengan ruang makan, 3 kamar mandi dan 3 kamar tidur, gudang, ruang jemuran dan balkon.
Rumah ini dibeli oleh orang tua saya pada tahun 2007, namun hanya pada tahun itulah hingga tahun 2011 awal kami tinggal bersama sebagai keluarga yang lengkap terdiri dari seorang ayah, ibu, dan 4 orang anaknya. Setelah itu rumah ini tidak pernah ditinggali oleh seluruh anggota keluarga secara bersamaan. Bahkan rumah ini pernah dibiarkan kosong tak terawat selama 3 tahun lamanya. Hal ini disebabkan oleh pekerjaan ayah saya yang mengharuskan kita pindah tempat tinggal setiap 3 tahun.
Namun, saya hanya akan menceritakan sedikit tentang pengalaman saya tinggal di rumah ini selama 2 tahun terakhir. Sudah hampir 2 tahun saya menempati rumah ini seorang diri. Banyak permasalahan yang terjadi di rumah ini, suka dan duka sudah saya alami baik saat tinggal seorang diri maupun saat saya tinggal bersama keluarga pada saat kecil dulu. Dari permasalahan kecil seperti masalah AC, listrik, air, kebisingan, hingga permasalahan besar seperti terganggunya akses keluar-masuk kendaraan yang disebabkan oleh warga yang parkir sembarangan dan hajatan yang berada tepat di depan rumah serta saat rumah ini disalah-gunakan oleh pihak-pihak tertentu.
Rumah Cibubur berlokasi di tempat yang cukup strategis, di jalan yang ramai dan selalu dilewati oleh manusia maupun kendaraan. Dekat dengan sekolah, kampus, rumah sakit, berbagai macam toko, tempat makan yang buka 24 jam serta berada di daratan tinggi sehingga tidak pernah menimbulkan masalah kebanjiran. Namun, kata "strategis" yang saya gunakan lebih mengacu pada penggunaan bangunan komersil dan bukan untuk bangunan hunian. Sebab, sering sekali saya terganggu oleh kebisingan yang tinggi dan non stop serta penumpukan debu di dalam rumah yang terjadi sangat cepat sehingga mengharuskan saya untuk sering-sering membersihkan rumah dari debu tersebut. Melelahkan!
Eksterior rumah ini dipenuhi oleh cat dinding warna krem dan sedikit warna coklat pada bahan kayu, dan memiliki pagar yang terbuat dari stainless steel. Sementara interior tidak jauh berbeda, seluruh cat dan hiasan di dalam rumah berwarna krem dan coklat dengan perabotan yang didominasi oleh warna coklat. Tentu saja rumah ini tidak selalu bernuansa coklat, karena beberapa kali telah direnovasi oleh orang tua saya. Warna krem dan coklat diaplikasikan sejak tahun 2015 karena merupakan warna favorit ibu saya. Selain itu warna ini juga menimbulkan kesan hangat. Jadi memubuat siapa saja yang masuk merasa nyaman!
Rumah Cibubur ini pernah dijadikan base camp oleh teman-teman dekat saya dikarenakan rumah ini dekat dengan kampus. Saat jam kuliah berakhir di siang hari, kami berkumpul di rumah ini untuk makan bersama, masak bersama, menonton film, beristirahat serta mengerjakan tugas bersama. Saya sangat senang saat teman-teman saya datang untuk menginap maupun sekedar mengunjungi sesaat karena dapat menghilangkan sepih yang ada di rumah ini untuk sementara. Ironis, rumah yang memiliki tingkat kebisingan sangat tinggi ini merupakan rumah yang sangat sepih!
Saya menghabiskan sebagian besar waktu saya berada di rumah ini melakukan berbagai macam kegiatan. Tentu saja saya pernah berada dititik jenuh tinggal di rumah ini, namun saya selalu kembali untuk melepaskan rasa lelah dari sibuknya dunia perkuliahan dan pekerjaan di luar sana. Meskipun rumah ini memiliki banyak sekali kekurangan, namun saya sangat bersyukur karena memiliki tempat untuk beristirahat dan melakukan berbagai macam aktifitas di rumah ini.
No comments:
Post a Comment